bQsqpPcZvKyg8Vvzo6jobl9lgcVr4zroDMLffJhS
Bookmark

Sinetron Benar-Benar Tidak Layak Untuk Ditonton Dan Harus Dihapuskan


Kemarin admin telah memposting artikel tentang Perbandingan Adaptasi Film Miss Granny Dari 3 Versi Negara dan saat ini admin akan memposting mengenai hal sinetron itu tidak layak untuk ditonton karena merusak moral. Artikel ini admin buat karena melihat salah satu postingan netizen di salah satu grup Facebook yang admin tempati. Dimana dalam postingan tersebut terdapat beberapa gambar dari salah satu adegan hubungan intim dalam sebuah sinetron yang lagi ramai dihujat.

Oke kita lanjut ke pembahasan. Sinetron merupakan singkatan dari sinema elektronik yang merupakan drama episodik atau bersambung yang disiarkan oleh beberapa stasiun televisi yang ada di Indonesia. Mendengar kata sinetron saja admin sudah muak karena apa? Budgetnya kecil alias gak modal banyak, kualitas yang disajikan seadanya saja (tidak bermutu), hanya sebagian kecil saja yang memiliki nilai moral yang baik, artisnya tidak memiliki bakat akting yang memadai, tidak selevel dengan film-film episodik hollywood seperti Lord Of The Ring karena jarak kualitas mereka bagaikan jarak antara inti bumi dengan Galaksi Andromeda dan terakhir tidak layak untuk ditonton karena akan mengakibatkan pubertas dini (khusus sinetron remaja).

Yang paling berbahaya ialah sinetron yang bertemakan kehidupan remaja masa kini. Ditayangkan disitu para tokohnya hidup berfoya-foya, serba boros, suka berantem, masuk geng-geng yang tidak jelas (unfaedah), pacaran, dan yang paling sadis ialah adegan-adegan yang sebenarnya hanya dikhususkan untuk orang dewasa seperti hubungan intim. Oleh karena itulah KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) selalu memberi peringatan bahwa adegan-adegan yang kurang baik harus dihilangkan kalau perlu tidak usah ditayangkan lagi. Begitu juga dengan KPI (Komisi Penyiaran Indonesia). Sebenarnya masih banyak yang menghimbau agar sinetron tidak lagi ditayangkan tapi nyatanya karena keras kepala mau bagaimanapun cara menegurnya mereka (produser sinetron) tidak akan mendengarkan karena mereka hanya mencari keuntungan materi saja berupa uang bukan keuntungan psikis seperti moral dan etika.


Jujur nih, sebenarnya admin sendiri phobia terhadap sinetron. Mengapa bisa begitu? Dulu waktu admin masih duduk di bangku SD, admin sering menonton sinetron yang ditayangkan di SCTV. Entah kenapa saat masuk SMP, admin sangat-sangat takut dengan sinetron-sinetron yang ditampilkan di televisi dengan alasan jijik. Lebih baik nonton FTV Pintu Taubat di Indosiar dari pada sinetron yang bikin bulu kuduk admin tegak. Untuk itulah sejak saat itu admin menjadi anti sinetron sampai saat ini dan bahkan satu episode pun dari sinetron Anak Jalanan admin tidak pernah nonton yang admin tahu dari sinetron itu cuma tokoh-tokohnya saja, dan lebih parahnya lagi admin cuma tahu dua tokoh saja dan itu admin tahu hanya lewat Om Google.

Dibalik kesuksesan sinetron, generasi muda Indonesia banyak yang moralnya rusak. Mulai dari hidup boros, membuat gang di sekolah, berpacaran walau masih SD, bahkan ada yang sudah melakukan pelecehan seksual karena akibat dari menonton sinetron yang notabenenya tayangan paling rendahan dan tidak punya nilai moral sama sekali. Sekali lagi saya katakan tidak semua sinetron ada yang begitu tapi lebih banyak yang begitu. Coba kita lihat sinetron-sinetron kehidupan remaja, semuanya hanya memiliki satu manfaat. Apakah itu? Ya, hanya untuk kepentingan hiburan saja. Kalau kita persentasikan hiburan 99% dan nilai moral dan etika hanya 1%, ini benar-benar nilai yang sangat memprihatinkan. Mungkin ada yang tanya-tanya, "tadi admin bilang sama sekali tidak memiliki nilai moral? Tapi kok bilang ada 1% lagi?" Nah itu sama saja tidak ada, coba kita larutkan 1 biji gula pasir ke dalam air yang volumenya 990 ml. Apakah akan terasa manis air tersebut? Tidak akan. Untuk itulah admin anggap saja tidak ada walaupun sebenarnya ada karena jumlahnya sangatlah sedikit.

Dulu tayangan acara untuk anak-anak sangatlah banyak namun sekarang malah tertekan oleh perkembangan sinetron yang unfaedah tersebut. Kita bisa bandingan jumlah kekerasan dan pelecehan seksual jaman dulu dan jaman sekarang. Faktanya jaman sekarang jauh lebih banyak terjadi kekerasan dan pelecehan seksual. Semuanya itu karena pengaruh menonton sinetron. Lebih baik kalian nonton Pintu Taubat dari pada nonton sinetron karena dengan menonton FTV Pintu Taubat kalian bisa mengambil nilai-nilai moral dari dalamnya dan dalam FTV Pintu Taubat tidak akan ada yang namanya adegan-adegan vulgar, yang jelas itu aman. Orang tua juga harus bisa mengawasi anak-anaknya jika ingin menonton televisi jangan sampai menonton tayangan yang kurang baik dan merusak moral. Kalau perlu stasiun televisi yang menayangkan sinetron wajib diblokir atau bahkan hapus saja dari daftar channel televisi kalian.

Review & Download Film Suddenly Twenty
Bisa dikatakan produser sinetron ini adalah orang yang keras kepala. Sudah ditahu kalau adegan seperti ini tidak bagus malah ditayangkan bahkan durasi adegannya termasuk lebih lama dibandingkan adegan yang normal-normal saja. Sekali lagi produsernya itu adalah orang yang keras kepala. Gak sadar kalau sinetron yang ia buat tidak ada apa-apanya dengan film buatan Cina, India, Thailand apalagi Amerika Serikat. Saya juga heran di sini salah siapa apakah salah pemerintah yang kurang tegas, atau salah produser yang keras kepala, atau masyarakat yang kurang lihai dalam memilih konten yang baik. Di sini lebih dominan yang salah ialah produser. Sudah diperingatkan malah tidak direspon dan bahkan tambah sadis 😂.

Stasiun televisi yang menayangkannya juga termasuk salah. Karena menayangkannya pada jam aktif anak-anak alhasil anak-anak juga ikut menonton. Pokoknya yang paling bersalah itu produser sinetronnya. Masyarakat hanya bisa menerima dan mencerna informasi, mereka tidak bisa memanipulasi dan membuatnya. Budget kecil, pendapatan banyak dan berakibat buruk pada generasi muda Indonesia. Itulah sinetron yang hanya bermanfaat bagi yang memproduksinya. Sekali lagi jangan nonton sinetron remaja sangat tidak berfaedah, tidak ada manfaatnya malah tambah memperburuk moral.

Indonesia butuh generasi yang memiliki prinsip dan moral yang kuat dan teguh untuk membangun negara ini kedepannya. Tapi kemunculan monster yang satu ini (sinetron) dapat merusak moral dan etika generasi-generasi muda yang ada saat ini. Ayo kita perangi sinetron-sinetron remaja yang tidak bermutu ini. Jangan sampai kita kalah dan memperburuk keadaan generasi muda Indonesia. Kebiasaan menonton sinetron harus dihilangkan sejak dini dan mari kita beralih ke menonton berita-berita yang ada seperti di TV One dan Metro TV.

Saran admin, lebih baik jika anak-anak saat ini juga diajak untuk menonton berita dan tayangan-tayangan lainnya yang berkualitas biar menambah wawasan mereka agar jangan menjadi generasi sinetron. Oke sampai di sini admin bisa menemani kalian. Kunjungi terus blog ini untuk mendapatkan artikel-artikel lain yang menarik. Sekian dan terima kasih 😊
Posting Komentar

Posting Komentar

Kebijakan berkomentar:
1. Meninggalkan komentar sebagai anonim tidak dibolehkan di blog ini.
2. Dilarang memasang link aktif dalam komentar.
3. Berkomentar sesuai topik.

Be nice and be respectful.